Kampung Tradisional Bena: Warisan Budaya Megalitik di Kaki Gunung Inerie
Kampung Tradisional Bena, terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, menawarkan keindahan alam, warisan budaya, dan tradisi yang kaya.
Kampung ini telah menjadi ikon wisata yang mendunia, bahkan sebelum destinasi wisata lain bermunculan di kabupaten tersebut. Dibawah ini ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR akan membahas sejarah dan asal-usul, arsitektur rumah adat, struktur sosial dan sistem kekerabatan, adat istiadat dan ritual, mata pencaharian utama, serta potensi pariwisata dan upaya pelestarian Kampung Tradisional Bena.

Sejarah dan Asal-Usul Kampung Bena
Sejarah Kampung Adat Bena bermula dari perjalanan panjang nenek moyang mereka yang dipercaya berasal dari wilayah Ende, bagian timur Flores. Menurut cerita turun-temurun, leluhur mereka kemudian pindah ke daerah Bajawa dan mendirikan Kampung Bena di kaki Gunung Inerie.
Nama “Bena” sendiri diambil dari kata “Ba’a Na”, yang berarti “tempat istirahat”. Kampung ini diperkirakan telah berdiri selama lebih dari 1.200 tahun, mempertahankan warisan budaya dan tradisi yang kaya. Kampung Bena hanya memiliki satu pintu gerbang sebagai akses masuk dan keluar.
Support Timnas Indonesia di Piala Dunia dengan cara nonton gratis melalui Aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Arsitektur Rumah Adat yang Unik
Arsitektur rumah adat di Kampung Bena sangat unik dan tradisional, menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ilalang. Atap rumah yang melengkung tinggi dan struktur rumah yang berbaris rapi menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Kampung Bena memiliki struktur bangunan yang khas menyerupai sebuah kapal. Di area halaman tengah kampung, terdapat Nga’du yang merupakan simbol nenek moyang laki-laki, dan Bha’ga yang merupakan representasi dari nenek moyang perempuan. Proses membangun rumah adat melibatkan serangkaian ritual dari awal hingga akhir pembangunan.
Baca Juga:
Struktur Sosial & Sistem Kekerabatan
Masyarakat Bena menganut sistem matrilineal, di mana garis keturunan diambil dari pihak ibu. Sistem ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya di kampung tersebut. Pada awalnya, hanya ada satu klan di kampung ini, yaitu klan Bena.
Perkawinan dengan suku lain melahirkan klan-klan baru yang sekarang membentuk keseluruhan penduduk kampung Bena. Saat ini, terdapat sembilan klan yang menghuni kampung Bena, termasuk suku Dizi, Dizi Azi, Wahto, Deru Lalulewa, Deru Solamae, Ngada, Khopa, dan Ago.
Adat Istiadat & Ritual yang Dilestarikan
Masyarakat Bena sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan ritual yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Upacara adat seperti Reba, perayaan tahun baru adat, menjadi momen penting bagi masyarakat Bena, yang melibatkan tarian, musik tradisional, dan penyembahan kepada leluhur.
Walaupun mayoritas penduduk beragama Katolik, mereka tetap menjalankan kepercayaan leluhur serta adat dan tradisi. Berbagai motif tenun seperti jara (kuda), wa’i manu (cakar ayam), ghi’u (garis dinamis), ube, ngadhu, dan bhaga sering dijumpai dalam adat istiadat.
Mata Pencaharian Utama Masyarakat
Mata pencaharian utama masyarakat Bena adalah sebagai peladang atau petani ladang. Lahan kebun mereka terletak di sisi-sisi ngarai yang mengelilingi kampung Bena. Selain bertani, kaum wanita juga memiliki keahlian menenun kain ikat tradisional. Keterampilan menenun ini diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.
Kesimpulan
Kampung Adat Bena memiliki potensi pariwisata yang besar karena keunikan budaya dan keindahan alamnya. Keberadaan simbol-simbol budaya Ngada yang masih lengkap menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai aktivitas wisata dapat dilakukan, seperti mengikuti tur keliling kampung, berinteraksi dengan penduduk lokal, menyaksikan pertunjukan seni tradisional, dan mengunjungi situs-situs megalitikum.
Upaya pelestarian keaslian kampung adat terus dilakukan oleh masyarakat setempat. Pada tahun 1995, Kampung Bena bahkan telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Cari tahu lebih banyak informasi seperti kuliner, adat, tari, dan wisata wisata lainnya hanya dengan mengklik link ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari flores.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari mytrip.co.id