|

Gereja Tua Sikka – Pusat Keramaian dan Warisan Berharga di Flores

bagikan

Gereja Tua Sikka merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Gereja Tua Sikka

Gereja yang sudah berusia lebih dari satu abad ini tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Kristiani, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang sangat penting serta budaya lokal yang kaya, menjadikannya destinasi wisata religius yang menarik bagi turis domestik maupun mancanegara.

Di bawah ini ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR akan membahas keunikan arsitektur, nilai sejarah, dan peran Gereja Tua Sikka sebagai pusat keramaian serta warisan budaya yang kaya di Flores.

tebak skor hadiah pulsagratis jersey timnas  

Keunikan Arsitektur yang Memikat

Gereja Tua Sikka tampil dengan arsitektur yang unik, hasil perpaduan seni Eropa, khususnya gaya Renaisans dan Barok, dengan sentuhan budaya lokal Flores. Bangunan ini dirancang oleh Pastor Antonius Dijkmans, arsitek yang juga terlibat dalam pembangunan Gereja Katedral Jakarta.

Struktur bangunan ini tak hanya mengutamakan estetika, tetapi juga kekokohan, dengan menggunakan bahan-bahan pilihan seperti kayu jati yang diimpor langsung dari hutan Pulau Jawa sebanyak 360 kubik untuk tiang penyangga dan kuda-kuda atapnya.

Kayu-kayu ini disusun membentuk atap kerucut yang khas dengan tiang-tiang penopang kokoh yang disangga silang, menciptakan suasana sakral nan hangat di dalam ruang gereja. Menara lonceng abu-abu setinggi 15 meter berdiri gagah di atas bangunan utama, dilengkapi salib di puncaknya sebagai simbol keagamaan yang kuat.

Pintu masuk gereja dihiasi dua patung setinggi 1,5 meter yaitu Santo Ignatius Loyola dan Santo Yosef, serta jendela kaca patri yang memperindah tampilan fasad bangunan. Meski mayoritas konstruksi menggunakan kayu, gereja tetap kokoh meskipun pernah diterjang gelombang tsunami pada 1992, bukti kekuatan dan ketangguhan bangunan ini.

Support Timnas Indonesia di Piala Dunia dengan cara nonton gratis melalui Aplikasi Shotsgoal. Segera download!

shotsgoal apk  

Lukisan Motif Tenun Khas Sikka Budaya Lokal

Salah satu daya tarik terpenting dari Gereja Tua Sikka adalah ornamen budaya lokal yang terpampang pada dinding gereja. Di sekujur dinding interior, terdapat lukisan motif wenda yang biasanya digunakan pada tenun ikat tradisional khas daerah ini.

Motif tersebut sudah ada sejak pertama kali gereja digunakan untuk misa Natal pada 24 Desember 1899 dan tetap dipertahankan hingga kini. Khusus di bagian altar, terdapat motif yang terinspirasi dari pakaian kebesaran raja berupa bentuk belah ketupat, yang menambah nuansa sakral dan kental akan identitas lokal Flores.

Pusat Aktivitas Keagamaan dan Tradisi Lokal

Gereja Tua Sikka merupakan tempat ibadah yang aktif dan juga pusat kegiatan keagamaan serta kebudayaan masyarakat setempat. Setiap hari Minggu pagi, jemaat Katolik berkumpul untuk mengikuti misa dengan penuh khidmat. Suasana di dalam gereja yang sarat nilai sejarah menambah kekhidmatan ibadah mereka.

Di sekitar gereja, terdapat gedung pastoran yang dibangun sejak tahun 1892, empat tahun lebih awal dari penyelesaian gereja. Hal ini menandakan adanya pusat rohani yang terintegrasi dalam komunitas Sikka sejak lama. Salah satu tradisi unik yang paling dinantikan adalah ritual Logu Senhor yang diadakan setiap Hari Raya Jumat Agung.

Ritual ini melibatkan prosesi mengarak salib peninggalan Raja da Silva. Salib tersebut dipercaya mampu mengusir wabah penyakit dan kematian yang pernah melanda daerah ini di masa lalu. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Juga:

Simbol Persatuan dan Sejarah Masyarakat Sikka

Gereja Tua Sikka

Gereja Tua Sikka memiliki nilai historis yang tinggi karena menjadi saksi perjalanan panjang masyarakat setempat dalam mempertahankan iman dan budaya mereka. Pembangunan gereja ini melibatkan peran penting dari pastor Portugis JF Engbers D’armanddaville dan Raja Sikka Joseph Mbako Ximenes da Silva.

Kolaborasi antara budaya Eropa dan budaya lokal Flores terlihat jelas dalam proses pembangunan dan arsitektur gereja ini. Saat ini, bangunan gereja menjadi simbol persatuan dan kebanggaan. Tidak hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga bagi masyarakat luas di Kabupaten Sikka.

Di sekitar gereja, terdapat kompleks pemakaman para raja dan pastor yang menambah nilai sejarah dari bangunan ini. Makam leluhur dan tokoh penting daerah ini menjadi bagian dari warisan budaya yang dihormati. Beberapa benda bersejarah seperti tempat lilin kuningan, arsip buku misa lama, dan organ tua yang masih berfungsi juga tersimpan rapi di kompleks ini.

Semua elemen tersebut menjadikan Gereja Tua Sikka sebagai warisan budaya yang berharga dan terus dilestarikan.

Daya Tarik Wisata dan Perawatan Berkelanjutan

Gereja Tua Sikka di Flores merupakan tempat ibadah sekaligus objek wisata religius yang terkenal. Banyak wisatawan dari berbagai negara, termasuk Eropa, mengunjungi gereja ini untuk menikmati keindahan arsitektur dan mempelajari sejarahnya. Gereja ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pelestarian tradisi lokal yang kaya.

Rute menuju gereja berjarak sekitar sembilan kilometer dari pusat kota Maumere dan sudah dilengkapi jalan aspal yang memudahkan akses pengunjung. Perawatan dan pelestarian gereja ini sebagian besar didukung oleh umat setempat dan lembaga swadaya masyarakat. Renovasi telah dilakukan, terutama penggantian atap yang sempat mengalami korosi akibat uap laut.

Penggantian atap menjadi genteng pada tahun 1952 membuat kondisi gereja tetap prima dan tidak bocor. Upaya pelestarian sangat penting agar keunikan dan nilai sejarah gereja tetap terjaga. Dengan demikian, gereja ini terus menjadi warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Kesimpulan

Gereja Tua Sikka adalah sebuah permata sejarah yang memadukan seni arsitektur Eropa dan budaya lokal Flores secara harmonis. Bangunan ini menjadi pusat keramaian dan aktivitas spiritual bagi masyarakat setempat. Selain sebagai tempat ibadah, gereja ini juga merupakan saksi perjalanan keagamaan umat Kristiani di Kabupaten Sikka.

Keunikan arsitektur dan tradisi religius seperti Logu Senhor menambah nilai budaya yang khas. Nilai sejarah yang mendalam menjadikan Gereja Tua Sikka sebagai destinasi wisata religious dan kebudayaan. Warisan ini mencerminkan kekayaan akulturasi budaya Indonesia Timur.

Pelestarian dan perawatan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keberlangsungan warisan ini. Dengan demikian, gereja ini tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman. Temukan lebih banyak informasi tempat-tempat pusat keramaian yang ada di NTT dengan lengkap hanya di ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari indonesia.go.id
  2. Gambar Kedua dari flores.tribunnews.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *