Desa Adat Prailiu: Salah Satu Wisata Sejarah di Nusa Tenggara Timur

bagikan

Desa Adat Prailiu adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang menonjol di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Sumba.

Desa Adat Prailiu: Salah Satu Wisata Sejarah di Nusa Tenggara Timur

Desa ini terkenal sebagai pusat Kerajaan Lewa Kambera yang kaya akan tradisi dan budaya leluhur. Dengan arsitektur rumah adat Uma Mbatang yang unik serta situs kubur batu megalitik yang memukau, Prailiu menawarkan pengalaman wisata yang sarat nilai sejarah dan spiritual.

Selain itu, kain tenun ikat khasnya menambah pesona desa ini sebagai warisan budaya yang masih hidup hingga kini. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR.

tebak skor hadiah pulsagratis jersey timnas  

Sejarah dan Keunikan Desa Adat Prailiu

Desa Adat Prailiu merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang paling menarik di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Sumba. Terletak tak jauh dari Kota Waingapu, desa ini dulu merupakan pusat Kerajaan Lewa Kambera, salah satu kerajaan swapraja yang memiliki peranan penting dalam sejarah Sumba Timur.

Kerajaan ini pernah membentang luas dan dikenal dengan sistem sosial yang kuat, yang tercermin dalam tradisi dan struktur masyarakatnya hingga kini. Meski kerajaan telah lama runtuh, keturunan dan warisan budaya masih tetap dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat Prailiu. Hal inilah yang menjadikan desa ini sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang kental dengan nilai-nilai budaya dan warisan leluhur.

Support Timnas Indonesia di Piala Dunia dengan cara nonton gratis melalui Aplikasi Shotsgoal. Segera download!

shotsgoal apk  

Arsitektur Rumah Adat dan Filosofi Kosmologi

Salah satu daya tarik utama Desa Prailiu adalah rumah adatnya yang unik dan penuh filosofi, dikenal dengan nama Uma Mbatang atau Uma Hori. Rumah panggung ini memiliki atap yang tinggi dan runcing, yang menggambarkan kosmologi masyarakat Sumba.

Bagian bawah rumah melambangkan alam arwah atau dunia bawah, bagian tengah adalah dunia manusia, dan puncak atap mewakili dunia para dewa atau roh leluhur. Bahan bangunan yang digunakan adalah kayu, bambu, dan alang-alang, mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Keindahan arsitektur ini tidak hanya menjadi simbol identitas, tetapi juga sarana spiritual yang kuat bagi masyarakat Prailiu.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Pasir Putih dan Sunset Memukau di Pantai Lia Mbala

Kubur Batu Megalitik Warisan Leluhur yang Menawan.

Kubur Batu Megalitik Warisan Leluhur yang Menawan

Selain rumah adat, Desa Prailiu juga terkenal dengan situs kubur batu megalitik yang dikenal sebagai reti iyang. Kubur batu ini dihiasi dengan ukiran-ukiran hewan seperti buaya, kura-kura, dan monyet, yang memiliki makna simbolik tertentu terkait kasta dan status sosial penghuninya.

Kubur-kubur ini merupakan makam para bangsawan dan keluarga kerajaan, yang menunjukkan betapa pentingnya penghormatan terhadap leluhur dalam kehidupan masyarakat setempat.

Salah satu makam paling terkenal adalah makam Raja Umbu Njaka, yang dihiasi kain tenun dan berbagai simbol khas. Situs kubur batu ini bukan hanya menjadi objek wisata sejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu kebesaran budaya dan spiritual masyarakat Sumba.

Tradisi Adat dan Ritual yang Masih Dilestarikan

Desa Adat Prailiu merupakan pusat pelestarian berbagai tradisi adat yang hingga kini masih dijalankan dengan penuh khidmat. Masyarakatnya masih memegang teguh ajaran Marapu, yaitu kepercayaan leluhur Sumba yang berfokus pada penghormatan terhadap roh nenek moyang dan alam sekitar.

Berbagai upacara adat seperti upacara perkawinan, kematian, dan ritual pasola masih dijalankan dengan penuh makna dan melibatkan seluruh komunitas. Tradisi sirih pinang sebagai tanda hormat dan penyambutan tamu juga masih menjadi bagian penting dalam interaksi sosial.

Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan langsung berbagai tarian tradisional dan upacara yang sarat makna. Sehingga pengalaman budaya yang didapat tidak hanya bersifat visual tetapi juga mendalam secara spiritual.

Kain Tenun Ikat Simbol Seni dan Identitas Lokal

Tak lengkap rasanya membicarakan Desa Prailiu tanpa menyinggung keindahan kain tenun ikat khas Sumba yang dihasilkan oleh para pengrajin lokal. Proses pembuatan kain tenun ini sangat tradisional dan melibatkan teknik pewarnaan alami dari tumbuhan lokal, seperti akar mengkudu dan pohon nira.

Motif-motif yang teranyam dalam kain ini mengandung makna filosofis dan identitas budaya yang kuat. Menggambarkan kisah leluhur, kepercayaan, serta status sosial. Kain tenun ikat Prailiu tidak hanya bernilai seni tinggi tetapi juga menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat setempat melalui usaha mikro yang dikembangkan secara berkelanjutan. Selain menjadi suvenir khas, kain tenun ini juga merupakan media pelestarian budaya yang hidup.

Kesimpulan

Desa Adat Prailiu adalah permata wisata sejarah dan budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan warisan leluhur. Dari arsitektur rumah adat yang sarat makna kosmologi, situs kubur batu megalitik yang megah, hingga tradisi adat yang masih dijaga dengan seksama. Desa ini menawarkan pengalaman yang autentik dan mendalam bagi siapa saja yang ingin memahami budaya Sumba.

Tak kalah menarik adalah kain tenun ikat yang menjadi simbol seni dan identitas masyarakat setempat sekaligus sumber penghidupan. Dengan masyarakat yang aktif melestarikan budaya dan membuka diri bagi wisatawan, Desa Prailiu bukan hanya destinasi sejarah. Tetapi juga cermin kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur yang layak dikunjungi dan dilestarikan.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari atourin.com
  2. Gambar Kedua dari www.jurnalflores.co.id

Similar Posts