|

Peran Kolam Susuk Dalam Budaya dan Kehidupan Masyarakat Belu, NTT

bagikan

Kolam Susuk di Desa Dualaus, Belu, Nusa Tenggara Timur, adalah telaga alami yang menjadi bagian penting dari budaya masyarakat setempat.

Peran-Kolam-Susuk-Dalam-Budaya-dan-Kehidupan-Masyarakat-Belu,-NTT

Selain menjadi sumber kehidupan, kolam ini juga sarat dengan nilai sejarah dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR akan memberikan mengenai peran Kolam Susuk dalam budaya dan kehidupan masyarakat di Belu, Nusa Tenggara Timur, yuk simak lebih lanjut!

tebak skor hadiah pulsagratis jersey timnas  

Keindahan Alam dan Legenda Kolam Susuk

Kolam Susuk dikenal dengan airnya yang sangat jernih dan dasar tanah berwarna putih yang memantulkan cahaya sehingga tampak seperti susu. Keindahan ini menjadi inspirasi lagu legendaris “Kolam Susu” dari grup musik Koes Plus pada era 1970-an. Menurut legenda setempat, tujuh bidadari dari Kerajaan Lifao di Oecusse (sekarang wilayah Timor Leste) pernah singgah dan mandi di kolam ini.

Untuk menjaga keselamatan bidadari tersebut, Raja Lifao mengutus sekawanan nyamuk agar mereka tidak tertidur saat mandi. Dari kisah inilah nama “Kolam Susuk” yang berarti “sarang nyamuk” berasal.

Support Timnas Indonesia di Piala Dunia dengan cara nonton gratis melalui Aplikasi Shotsgoal. Segera download!

shotsgoal apk  

Sumber Kehidupan dan Budidaya Perikanan

Sejak dahulu, Kolam Susuk dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kehidupan. Warga sekitar memanfaatkan kolam ini untuk menangkap ikan, udang, dan kepiting. Budidaya ikan bandeng dan udang juga pernah dikembangkan secara tradisional oleh masyarakat setempat.

Makanan hasil tangkapan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi komoditas yang mendukung perekonomian masyarakat. Meskipun saat ini beberapa kegiatan budidaya mengalami penurunan, upaya pengembangan kembali tengah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Nilai Budaya dan Simbolisme

Kolam Susuk bukan hanya tempat wisata alam, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat. Cerita rakyat dan legenda yang melekat pada kolam ini menjadi bagian dari identitas masyarakat Belu. Kolam ini menjadi simbol kekayaan alam sekaligus warisan budaya yang harus dilestarikan.

Keberadaan pigura raksasa bertuliskan “Kolam Susuk” di puncak bukit yang mengelilingi kolam menjadi tanda pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan budaya setempat.

Baca Juga: Eksplorasi Padang Savana Humon, Bukit Teletubbies yang Memikat Hati

Peran Dalam Pariwisata dan Pembangunan Lokal

Peran-Dalam-Pariwisata-dan-Pembangunan-Lokal

Kolam Susuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Belu. Keindahan alamnya yang eksotis menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama dari Timor Leste yang berbatasan langsung dengan wilayah ini.

Pemerintah daerah bersama masyarakat berupaya mengembangkan kawasan ini menjadi objek wisata terpadu yang menggabungkan wisata alam, budaya, dan kuliner. Fasilitas seperti rumah payung dan saung dibangun untuk kenyamanan pengunjung.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Meskipun memiliki potensi besar, Kolam Susuk menghadapi tantangan seperti penurunan fasilitas wisata dan kurangnya perawatan lingkungan sekitar. Aktivitas budidaya yang sempat menurun menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada ekosistem kolam.

Pemerintah Kabupaten Belu kini berupaya menghidupkan kembali kegiatan budidaya bandeng dan udang serta menata kawasan wisata agar tetap lestari dan berkelanjutan.

Kolam Susuk Sebagai Warisan dan Inspirasi

Kolam Susuk telah menjadi inspirasi bagi banyak pihak, termasuk musisi legendaris Koes Plus yang mengabadikannya dalam lagu “Kolam Susu”. Selain itu, kolam ini juga menjadi simbol harapan dan kesejahteraan bagi masyarakat Belu.

Keberadaan kolam ini mengingatkan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam serta melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.

Kesimpulan

Kolam Susuk di Kabupaten Belu, NTT, memiliki peran vital dalam kehidupan masyarakat setempat sebagai sumber kehidupan, warisan budaya, dan destinasi wisata. Keindahan alam dan legenda yang melekat menjadikannya simbol kekayaan alam dan budaya yang harus dilestarikan. Meskipun menghadapi tantangan dalam pengelolaan dan pelestarian, kolam ini terus menjadi inspirasi dan harapan bagi masyarakat Belu.

Upaya pengembangan wisata terpadu dan budidaya perikanan di sekitar kolam diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan budaya setempat. Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai Nusa Tenggara Timur hanya di ALL ABOUT NUSA TENGGARA TIMUR.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari inews.id
  2. Gambar Kedua dari mongabay.co.id

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *